Tak dapat dipungkiri bahwa konsumsi bahan bakar minyak manusia selalu meningkat, tak hanya di Indonesia tetapi di seluruh dunia. Hal ini bisa dilihat dari meningkatnya jumlah kendaraan bermotor seiring dengan murahnya untuk membawa pulang satu unit kendaraan bermotor baru. Tak perlu menggunakan statistik, karena memang sangat jelas banyak sekali bukti yang mendukung hal itu.
Memang untuk mobilitas yang begitu cepat seperti saat ini, kendaraan bermotor memang pilihan tepat. Untuk saat ini. Sayangnya kita tidak pernah memikirkan masa depan, apa yang kita tinggalkan untuk generasi mendatang. Yang kita pikirkan tentang masa depan adalah, bagaimana saya bisa kaya.
Dengan semakin menipisnya bahan bakar minyak yang tersedia, mau tidak mau kita harus memikirkan cara lain untuk membantu mobilitas kita. Jika motor saja membutuhkan banyak bahan bakar, apalagi mobil yang secara fisik lebih besar. Tentu konsumsi bahan bakar juga semakin banyak. Untuk mengantisipasi hal ini, sepeda menjadi salah satu alat transportasi alternatif dalam kasus ini.
Bukan hal yang baru memang, bersepeda untuk mengurangi konsumsi bahan bakar minyak. Lantas apa yang harus dilakukan? Mungkin program ini bisa menjadi inspirasi di propinsi-propinsi lain: Pemkot Yogyakarta mempunyai sebuah program bernama "Sego Segawe" yang merupakan kependekan dari "Sepeda Kanggo Sekolah lan Nyambut Gawe" (Sepeda untuk sekolah dan bekerja). Program ini cukup berhasil mengajak masyarakat bersepeda kembali.
Bagaimana dengan daerah lain? Mungkin Kementrian Lingkungan Hidup bisa bekerja sama dengan Kementrian Pemuda dan Olahraga mengkampanyekan gerakan "BAIK to BIKE". Gerakan untuk mendorong masyarakat kembali menggunakan sepeda sebagai alat transportasi utama meskipun bukan pertama.
Program semacam Car Free Day memang cukup bagus, tetapi hanya di hari-hari tertentu program itu dilaksanakan. Dengan program BAIK to BIKE ini, masyarakat yang menempuh jarak tertentu untuk bekerja atau bersekolah HARUS bersepeda, bisa dalam jarak kurang dari 3-5 km, maka harus naik sepeda. Tentunya hal ini lebih efektif jika bisa diterapkan, karena program ini setiap hari dilaksanakan. Akan lebih baik jika dikombinasikan dengan Car Free Day.
Dengan hal tersebut, semoga masyarakat Indonesia mempunyai singkatan baru untuk BBM, bukan Bahan Bakar Minyak, tetapi BAIK to BIKE, Mas/Mbak!!!
weh ide yang bagus juga.....mungkin harus dimulai dari diri sendiri..kita butuh kesadaran pentingnya alam dan masa depan.......yok kita merubah cara pikir kita supaya kita dapat menikmati masa depan bersama anak cucu dengan bahagia..hahahahha
ReplyDeletedengan mempertimbangkan masa depan untuk sesama makhluk hidup, semoga semangat Baik to Bike bisa terlaksana..minimal kita, keluarga, dan orang-orang di sekitar kita..
ReplyDeletenice article, as a man who cares about academic thing, please put more academical source on your article bro, also, put more download links! so that others may come here with various interest!
ReplyDelete(teach me how to "blog-ing" hahahhahha)
hm? useful suggestions..
ReplyDeletebut what can be downloaded in this kind of blog?
macapat maybe?
i just make this article easy-to-read to anyone, but next time academic things are good..
hahaha thanks for the entry