Friday, April 26, 2013

Dwi Naga Rasa Tunggal - Dwi Nagara Satunggal

Apabila mengunjungi Kraton Yogyakarta, dua ular naga yang ekornya saling melilit akan menyambut para wisatawan tepat setelah pintu masuk. Naga tersebut merupakan candra sengkala berupa sengkalan memet, yang dibaca “Dwi Naga Rasa Tunggal” atau jika diubah ke dalam angka menjadi angka tahun 1682. Tetapi ternyata ada makna lain yang mengejutkan.
Dwi Naga Rasa Tunggal bisa diartikan sebagai dua naga yang menjadi satu. Tetapi jika kata itu dibaca dengan cara yang berbeda akan menghasilkan kata “Dwi Nagara Satunggal” atau dua negara yang menyatu. Mengingatkan tentang Kraton Yogyakarta yang telah diakui eksistensinya oleh dunia internasional bergabung dengan Negara Indonesia yang baru saja mengumumkan kemerdekaannya.
Kemudian, apakah Sultan HB I telah mengetahui masa depan kerajaan yang didirikannya itu? Mengingat pada suatu peristiwa, Sultan HB IX yang mendapat “bisikan” untuk membuat suatu keputusan besar yang akan mempengaruhi Indonesia ke depannya. Dan “bisikan” tersebut benar adanya.
Jika benar begitu, tampaknya kata Dwi Naga Rasa Tunggal bukan hanya tahun kelahiran Kraton Yogyakarta, tetapi juga Dwi Nagara Satunggal, yaitu bergabungnya dua negara, Nagari Ngayogyakarta Hadiningrat dan Negara Kesatuan Republik Indonesia. 

1 comments:

  1. Bukan seperti itu, lebih tepatnya 2 negara (kasunanan dan kasultanan) tetapi tetap berasal dari 1, yaitu mataram islam

    ReplyDelete

 

Copyright © nglengkong Design by O Pregador | Blogger Theme by Blogger Template de luxo | Powered by Blogger