piringan emas yang berisi komposisi dunia |
Mendengar nama KGPAA Mangkunegara IV, yang pertama terlintas di sebagian besar masyarakat mungkin adalah Serat Wedhatama. Hal tersebut memang wajar karena serat tersebut merupakan salah satu masterpiece Mangkunegara IV. Raja sekaligus pujangga tersebut memang sangat produktif dalam membuat karya-karya besar monumental yang abadi. Tetapi mungkin tidak banyak orang yang tahu bahwa salah satu karya beliau yang berupa gending ternyata telah diputar di luar angkasa yaitu di bulan. Komposisi musik asli Jawa tersebut dibawa ke luar angkasa oleh pesawat Voyager milik Amerika pada tahun 1977.
Sebenarnya ada sekitar 26 komposisi lainnya dari seluruh dunia, ditambah Gending Ketawang Puspawarna menjadi 27 karya musik. Seorang profesor di bidang etnomusikologi Robert Brown dan astronom carl Sagan adalah orang-orang yang memilih karya-karya tersebut untuk diputar di luar angkasa. Selanjutnya, gending ini disebut-sebut sebagai karya musik dengan harmonisasi terbaik yang pernah diciptakan sekaligus pencapaian tertinggi dalam sejarah musik manusia.
Terlepas dari karya ini yang memang begitu megah, mungkin perlu dicermati dan diteliti mengenai tujuan NASA memutar musik di luar angkasa dengan memilih karya-karya terbaik dari seluruh dunia. Khusus Gending Puspawarna ini sendiri, menurut para penghayat spiritualitas, memiliki aura dan energi dalam suara yang dikeluarkannya. Bahkan juga disebutkan bahwa suara dari gending ini sinergis dengan gelombang suara-suara natural dari jagat raya ini. Ada juga yang menyebutkan karya-karya ini digunakan untuk menemukan keberadaan makhluk asing di luar angkasa.
Tapi apapun alasannya, sudah saatnya bayi-bayi yang lahir ke Nusantara saat ini ataupun di masa yang akan datang tumbuh dengan diiringi Gending Puspawarna ini ketimbang musik-musik klasik dari peradaban barat.
0 comments:
Post a Comment