Wednesday, September 11, 2013

Ragam Bahasa Indonesia Baru: Gaya Bahasa Vicky

gaya bahasa vicky, vicky prasetyo, gaya bahasa vikcy prasetyo, konspirasi kemakmuran, kontroversi hati
Kabar yang kurang menyenangkan yang datang dari penyanyi dangdut Zaskia Gotik, ternyata hanya seumur jagung karena peristiwa batalnya pertunangan itu kemudian diikuti dengan munculnya sebuah fenomena yang cukup mengguncang, bukan hanya dunia hiburan namun juga (mungkin) para ahli bahasa Indonesia setelah beberapa kalimat yang diucapkan mantan tunangan sang penyanyi, Vicky Prasetyo memuat beberapa frasa yang sedikit unik, dalam artian unik karena belum pernah ada yang mengatakan frasa itu sebelumnya; pertanyaannya kemudian apakah akan muncul ragam Bahasa Indonesia (baru) lagi setelah bahasa alay dan frasa-frasa yang diucapkan Syahrini? Dunia kebahasaan Indonesia (mungkin) cukup terguncang dengan adanya frasa-frasa "baru", yang mungkin membuat para intelektual bahasa berpikir kembali betapa masih mudanya Bahasa Indonesia, sehingga siapapun bisa merubah-rubah susunan atau patron-patron yang sudah terbentuk secara bertahap, seperti Ejaan Van Ophuisjen hingga Ejaan Yang Disempurnakan (EYD) seperti menjadi tak berguna.
Namun ada yang cukup mengejutkan karena tafsir frasa-frasa itu sudah muncul di dunia maya, seperti yang muncul di laman forum Tribunnews. Dalam forum tersebut diuraikan secara jelas makna frasa-frasa "baru" tersebut. Seperti:
Kontroversi Hati
Ungkapan untuk menunjukkan gejolak hati yang bertentangan, atau menunjukkan kebimbangan.
Konspirasi Kemakmuran
Merupakan sebuah kondisi dimana kemakmuran menjadi sebuah hal yang sangat diperlukan.
Harmonisasi
Proses menuju harmonis.
Mempertakut
Membuat menjadi lebih takut.
Statusisasi Kemakmuran
Proses penentuan kemakmuran.
Labil Ekonomi
Suatu kondisi dimana kondisi ekonomi sedang mengalami ketidakstabilan.

Mungkin tidak semuanya keliru, karena "harmonisasi" merupakan kata yang lazim dan sudah dikenal di dalam penggunaan Bahasa Indonesia sehari-hari, khususnya yang berkaitan dengan musik. Tetapi ketika kata tersebut digunakan sembarangan seperti yang diucapkan oleh Kau-Tahu-Siapa, maka akan menjadi keliru. Contohnya adalah ketika kata itu digunakan dalam kalimat seperti ini, "Kurang kompak nih, kita harus harmonisasi." Tak perlu dijelaskan panjang lebar, kalimat tersebut keliru dalam menggunakan kata "harmonisasi", karena "harmonisasi" adalah kata benda, sementara ketika kalimat tersebut menyinggung sebuah situasi tertentu seperti "kompak" yang merupakan kata sifat, maka "harmonisasi" kurang tepat, karena untuk mengungkapkan kondisi itu harus memakai kata sifat, maka kata yang digunakan adalah "harmonis." Silahkan pembaca membandingkan:
"Kurang kompak nih, kita harus harmonisasi." dengan
"Kurang kompak nih, kita harus harmonis."
Karena masyarakat baru mendengar pertama kali, maka yang terjadi adalah cemoohan dan hujatan yang bertubi-tubi dari masyarakat. Bahkan setelah diusut, bukan pertama kali ini saja Kau-Tahu-Siapa menggunakan bahasa yang semacam itu, karena ketika kampanye pemilihan lurah ia juga memakai bahasa yang tidak teratur, dan ia memakainya dengan bahasa Inggris yang fasih, meskipun secara grammar tidak bisa dibenarkan. Penulis tidak masalah kalau yang diobok-obok adalah bahasa asing, karena Kurt Cobain juga mempunyai bahasa yang tidak mempedulikan grammar, tetapi bedanya adalah kata-kata yang digunakan Cobain lebih teratur dan enak didengar ataupun dibaca. Latar belakang mereka yang sangat berbeda mungkin berpengaruh.
Tetapi yang patut diperhatikan oleh siapapun, ternyata Bahasa Indonesia yang merupakan pemersatu bangsa dan pilar kebangsaan justru mudah sekali diubah-ubah tanpa dasar sehingga terkesan melecehkan. Maka, pemerintah bersama ahli bahasa Indonesia harus segera menanggapi masalah ini, tidak hanya membiarkan dengan harapan akan hilang dengan sendirinya.

4 comments:

 

Copyright © nglengkong Design by O Pregador | Blogger Theme by Blogger Template de luxo | Powered by Blogger