Suku
Jawa adalah salah satu suku bangsa yang mempunyai aksara yang digunakan sebagai
bahasa tulis sebelum aksara latin (ABCD, dst) masuk ke Indonesia. Aksara Jawa
yang menurut legenda diciptakan oleh Prabu
Ajisaka dari Medang Kamulan (sementara
bukti sejarah yang otentik tentang awal mula aksara jawa masih simpang siur) ini
berjumlah duapuluh, yang ditulis empat baris dengan lima aksara di tiap
barisnya. Terlepas dari cerita-cerita yang meyelimutinya, aksara jawa
sesungguhnya mempunyai nilai yang sangat tinggi, baik itu nilai secara estetis
(sastra) maupun nilai spiritual sebagai ajaran budi pekerti luhur pada manusia.
Nilai-nilai
tersebut bukan hanya ketika aksara-aksara tersebut telah tersusun menjadi
sebuah kalimat yang utuh, akan tetapi, aksara jawa telah mempunyai makna bahkan
sejak masih berupa aksara tunggal (belum bergabung dengan aksara lain dan
membentuk suatu kata, atau kalimat). Sebagai contoh, “Ha Na Ca Ra Ka” sering diartikan sebagai “Ada sebuah cerita”, dan seterusnya. Itu hanyalah segelintir contoh
betapa Aksara ini mempunyai dua makna sekaligus seperti yang telah disebutkan
di atas, yaitu nilai sastra (estetis) dan spiritual.
Ulasan
mengenai nilai-nilai aksara jawa ini akan dikupas secara bersambung, dimulai
dari ulasan pertama ini yang akan membahas aksara jawa yang pertama, yaitu “Ha”. Sebenarnya artikel mengenai makna
aksara jawa per huruf telah banyak tersebar di berbagai blog ataupun website,
sehingga ulasan ini mungkin bisa dikatakan sebagai pelengkap dari apa yang
sudah ada, dengan perbedaa-perbedaan dari apa yang sudah ada sebelumnya.
Aksara
Jawa dimulai dengan aksara yang berbunyi “Ha”.
Aksara “Ha” berarti “Hurip” (baca: urip) yang berarti “Hidup”. Hal ini secara tidak langsung
mengingatkan pada manusia mengenai hakikat hidup, dari siapa manusia hidup dan
untuk apa manusia hidup. Manusia hidup karena adanya Tuhan, orang jawa menyebut
Gusti Kang Murbeng Dumadi atau Sang Pencipta.
Sang Pencipta kehidupan, pencipta “Hurip”.
BRM Panji Anom Resiningrum dalam sebuah artikel menarik berjudul “Nasihat Dari
Aksara Jawa” yang dimuat di sebuah blog yang bagus http://alangalangkumitir.wordpress.com/,
menuliskan “..hidup itu ada, karena ada yang menghidupi atau yang memberi
hidup.”
Makna
di atas bisa dikatakan sebagai nilai spiritual, karena mengandung hubungan
manusia dengan sang Pencipta. Sementara aksara “Ha” dapat dipanjangkan menjadi sebuah kalimat yang mengadung unsur
estetika sekaligus unsur spiritual, yaitu “Hana
hurip wening suci”. Kalimat tersebut bisa diterjemahkan bebas dalam bahasa
Indonesia menjadi, “Ada kehidupan yang tulus dan suci”. Jika diamati, kalimat
tersebut mempunyai pengucapan yang sesuai, luwes dan terkesan tidak dipaksakan.
Secara keseluruhan, kalimat “Hana hurip
wening suci” menggambarkan bahwa kehidupan yang tulus dan suci adalah
kehidupan yang seharusnya ada di dunia ini, bukan kehidupan yang penuh dengan
rasa was-was, kebohongan, tipu muslihat, dan apa yang ada di negeri ini
sekarang.
Apabila
dibongkar lagi, kalimat itu bisa merupakan kombinasi dari berbagai kata yang
mempunyai makna yang berbeda, meskipun tidak semua kata. Sebagai contoh, kata “wening” bisa jadi merupakan gabungan
dari kata “welas” dan “hening”. Akan tetapi, karena unsur
estetika, kedua kata tersebut akhirnya digabungkan menjadi “wening”. Kasus ini sama dengan kata “ningrum”, yang merupakan kombinasi dari
“wening” dan “harum”. Jadi, kata “wening”
di sini mempunyai beberapa arti, disamping arti sebenarnya.
Jadi,
inti dari huruf “Ha”, adalah
bagaimana manusia menyadari tentang kehidupan. Bahwa kehidupan itu nyata, dan
kehidupan itu ada karena ada yang memberi hidup, yaitu Sang Pencipta. Dengan
menyadari itu, manusia bisa bertingkah laku yang baik, tulus, dan berusaha
menjadi manusia yang wening dan suci, karena pada awalnya, manusia
dihidupkan oleh Tuhan dalam keadaan suci, maka manusia harus menjadi suci
ketika seba ke hadapan Sang Pemberi
Hidup.
itu masih aksara " Ha " yang di bahas...,trs ,kapan ada pembahasan aksara2 yg lain..,?? dan tentunya dengan pembahasan spt dia atas.., sbg generasi muda, kami sangat membutuhkan topik bahasan tersebut..,trim's sebelumnya..
ReplyDelete@jagad jaler:
ReplyDeleteuntuk yang aksara "ka" masih saya godog biar tidak membingungkan..ditunggu saja postingannya..
trimakasih sudah berkenan mampir..